Sunday, September 23, 2012

Damn! I Love Indonesia Goes Green!

Setelah sukses dengan kampanye "One Tee One Tree" (penggunaan bahan organik pada T-shirt, hangtag daur ulang, dan biji pohon dalam setiap baju organik) pada bulan Maret lalu, Damn! I Love Indonesia kembali membuat aksi hijau dengan meluncurkan "Organic Series" Damn! I Love Green Indonesia (DIGRI) Tote Bag pada bulan Agustus lalu.

Tote Bag ini dipastikan ramah lingkungan, yang terbuat dari bahan dasar cotton kanvas kualitas tinggi--dan sebagai bonus--dengan desain yang modern. Ya, dengan ini, Anda bisa tetap stylish dan merasa lebih baik karena peduli terhadap lingkungan.

Tersedia di gerai-gerai Damn! I Love Indonesia. So, what are you waiting for? Go green makes you feel better. Trust us!


Tote Bag Damn! I Love Green Indonesia (Courtesy of Damn! I Love Indonesia)

Wednesday, September 19, 2012

Poin Penting Vivienne Westwood

Desainer eksentrik asal Inggris, Vivienne Westwood, kembali menjadi pusat perhatian saat show-nya digelar di London Fashion Week. Lewat salah satu labelnya, Red Label, Vivienne menjadikannya sebagai sarana untuk menyuarakan tentang climate change (perubahan iklim).

Vivienne Westwood, Red Label 2013 Spring Collection, London Fashion Week 2012

Dia sendiri tampil mengenakan T-shirt yang bertuliskan 'Climate Revolution' saat finale. Menurutnya, 'perang' melawan perubahan iklim tidak lagi menyangkut si kaya dan si miskin, namun antara si bodoh dan si eco-conscious. Dunia membutuhkan revolusi dan rencana operasi.

Beberapa poin yang digadang-gadangkan Vivienne antara lain:
1. Perubahan dimulai dari penggunaan uangmu. Mungkin Anda bisa menyumbangkan kepada NGO atau badan tertentu. Atau Anda juga bisa membantu dengan cara lain
2. Kualitas vs kuantitas
3. Kurangi membeli, pilih baik-baik, dan jaga supaya awet
4. Buat makanan Anda sendiri
5. Kurangi (dengan drastis!) penggunaan plastik
6. Edukasi dan terus informasikan diri Anda sendiri
7. Pertimbangkan baik-baik jika Anda menginginkan anak, atau tidak. Berkaitan dengan kelangsungan hidup.
8. Berperan aktif dalam event yang berhubungan dengan lingkungan
9. Ikut serta dalam seni dan budaya
10. Berikan ide Anda sendiri.

Sumber: Ecouterre

Plastic Meets Natural Fiber


Apa ini... Plastik? Serat alami? Dibuat handmade oleh suku Aeta, yang merupakan salah satu suku asli Filipina, tempat sampah mini adalah gabungan dari keduanya.

Alam vs buatan manusia bisa menjadi sebuah penjajaran visual yang aneh, yaitu tempat sampah hibrida yang meleburkan cutting-edge vision dengan kerajinan dari pengrajin tradisional. Tempat sampah unik ini dibuat untuk Areaware, yang produk-produknya sendiri kebanyakan modern sekaligus unik dan edgy.

Tempat sampah ini dibuat dengan teknik tenun keranjang tradisional. Rotan yang digunakan berasal dari hutan leluhur--yang sekarang telah dibudidayakan secara komersil, untuk melindungi daerah asli mereka dari para penebang dan perusahaan pertambangan. Karya mereka ini merupakan suatu bentuk dari program fair-trade, untuk memastikan bahwa karya mereka dihargai dengan pantas, sekaligus melindungi kesejahteraan meraka.


Produk ini dihargai $45-55.


Sumber: Ecouterre