Thursday, August 11, 2011

The (Bad) Power of Styrofoam

Masih suka pakai styrofoam? Semoga setelah baca ini, jadi lebih bijak dalam penggunaan material yang sering dijadikan sebagai wadah makanan (dan minuman) ini ya..

Styrofoam diciptakan pada tahun 1940-an, dan dianggap sebagai bahan ajaib multifungsi karena punya kualitas isolasi dan kemampuan mengapung. Kata styrofoam sendiri adalah merek dagang untuk barang polystyrene terekstrusi yg diproduksi oleh Dow Chemicals. Bahan ini biasanya digunakan di bangunan dan TIDAK boleh dicampur dengan kemasan makanan.

Styrofoam kini telah menjadi istilah yang sering salah diterapkan ke semua bahan busa polistirena terekstrusi. Materi yang tidak termasuk styrofoam seharusnya disebut busa.

Dan, seperti yg kita tahu, styrofoam punya (banyak) sifat yang (sangat) merugikan lingkungan. Ready to face the truth?

1. NON-BIODEGRADABLE! styrofoam tahan terhadap fotolisis dan peruntuhan bahan oleh proton yang berasal dari sumber cahaya. Ditambah lagi dengan fakta bahwa styrofoam ringan dan mengapung, yang berarti dari waktu ke waktu sampahnya akan mengancam keindahan sekaligus ekosistem pantai (dan laut) serta aliran air. Bahkan, ada pihak yang meramalkan bahwa styrofoam suatu hari nanti akan menjadi komponen utama puing lautan. Oh, NO!

2. NON-DAUR ULANG, karena sifat styrofoam ringan membuatnya tak berharga karena berbentuk kepingan. Selain itu styrofoam juga sulit untuk dikumpulkan karena mudah diterbangkan angin.

3. Styrofoam diproduksi menggunakan HFC (hydrofluorocarbon) yang punya pengaruh negatif pada lapisan ozon dan global warming!

4. Styrofoam mengandung BROMINATED FLAME-RETARDANT, yaitu zat kimia yang menjadikan sebuah produk lebih tahan api, TAPI berpotensi besar mencemari lingkungan.

5. Styrofoam sebagai kemasan makanan BERBAHAYA UNTUK KESEHATAN. Pemakaian yang kontinyu dan jangka panjang dapat meningkatkan resiko kanker, serta merusak sumsum tulang dan imunitas. Komponen styrofoam (Monomer Stiren) dapat masuk ke dalam tubuh bersama makanan yang dimakan, khususnya saat bersentuhan dengan panas, lemak, dan juga minyak.

Gimana, sudah terbuka kah mata teman-teman tentang penggunaan styrofoam? Jika memang tidak bisa berbuat yang signifikan, bisa kok dimulai dari diri sendiri. First thing to do: KURANGI dan juga usaha untuk MENGHENTIKAN penggunaan styrofoam. It's worth to try, for earth!

Jangan bosan-bosan juga sampaikan ke teman-teman yang lain ya!

No comments:

Post a Comment