Friday, October 21, 2011

50 Hewan Mati Dibunuh Akibat Ulah Si Pemilik di Ohio

Sebuah kekacauan berubah menjadi tragedy setelah seorang pemilik sebuah peternakan melepaskan hewan-hewan seperti harimau, beruang, dan monyet dari kandang ke masyarakat. Pemilik peternakan, Tery Thompson, kemudian bunuh diri.

Warga diperintahkan untuk tetap tinggal di dalam rumah dan sekolah pun ditutup untuk hari itu, sementara polisi mencari hewan-hewan yang dilepas tersebut. Tragisnya, 49 hewan ditembak mati termasuk 18 harimau Bengal dan 17 ekor singa. Sementara yang masih hidup hanya satu beruang grizzly, dua monyet, dan tiga macan tutul. Satu monyet ditemukan mati dan diasumsikan telah dimakan.

Polisi membela keputusan mereka untuk membunuh—bukannya menangkap sebagian besar hewan karena petugas tidak dilengkapi dengan senapan obat bius dan kalau itu sudah mendekati waktu malam.
Sherrif Matt Lutz mengatakan, “Jika insiden ini terjadi ketika hari masih terang, kemungkinan kami akan mampu berkeliling dan mengendalikan situasi. Namun masalah terbesar kami adalah malam hari. Saat itu kami hanya punya waktu 1 jam sebelum malam dating, dan kami tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan.

Tak lama kemudian, Jack Hanna (konservasionis) dating dan mencoba menyelamatkan beberapa hewan dengan menembakkan senapan obat penenang. Namun, obat penenang butuh waktu beberapa menit untuk bisa bekerja efektif. Satu harimau (masih) harus dibunuh setelah ditembakkan obat penenang, ketika dia bersikap agresif terhadap dokter hewan yang ada.

Terry Thompson memang punya sejarah panjang tentang ketidakstabilannya dan seringnya dia bersikap kejam pada hewan-hewan. Dia bahkan pernah mengancam akan mengusir hewan-hewannya tersebut karena mendapat kunjungan dari pihak yang menerima laporan bahwa hewan-hewan di peternakan tersebut diperlakukan dengan tidak adil dan kejam.

CNN telah mencatat sejarah panjang tentang penyiksaan dan hukum yang berkaitan dengan hewan. Sangat menyedihkan ketika tahu bahwa tidak ada yang bisa menindak tegas peternakan Terry atau menutup tempat tersebut sebelum tragedy tersebut berlangsung. Hewan-hewan tersebut tidak bersalah namun harus membayar dari apa yang telah dilakukan pemiliknya.

Terry Thompson seharusnya tidak diperbolehkan untuk memiliki hewan-hewan ini, khususnya setelah memperlihatkan tanda-tanda bahwa dia tidak mampu menjaga mereka semua. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi. (Ecorazzi)

No comments:

Post a Comment